News

Tanah Longsor Terjang Sindangkerta, Dua Keluarga Selamat Namun Kehilangan Tempat Tinggal

Azis - Thursday, 23 October 2025 | 09:19 AM

Background
Tanah Longsor Terjang Sindangkerta, Dua Keluarga Selamat Namun Kehilangan Tempat Tinggal

INFOKBB.ID - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sejak Selasa sore (21/10/2025) menyebabkan dua titik longsor dan menimpa rumah warga. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini memaksa sejumlah keluarga mengungsi demi keselamatan.

Berdasarkan informasi dari pihak kecamatan, lokasi pertama terjadi di Kampung Leuwi Gugur, Desa Rancasenggang. Di kawasan ini, sebuah benteng jalan ambrol akibat tergerus air hujan dan langsung menimpa rumah milik Isor Supardi. Rumah tersebut dihuni empat orang anggota keluarga. Beruntung, seluruh penghuni berhasil menyelamatkan diri sebelum material longsor menimpa bagian dapur rumah.

Sementara di lokasi kedua, bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cijere, Desa Cintakarya, tak jauh dari pusat Kecamatan Sindangkerta. Dinding penahan tanah di sekitar pemukiman roboh dan menghantam rumah milik Sandi Sopian. Rumah berukuran sedang itu dihuni lima orang yang juga dinyatakan selamat. Namun, sebagian besar bangunan mengalami kerusakan cukup parah di bagian belakang dan sisi kiri rumah.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Sindangkerta, Hari Mustika, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kedua insiden longsor itu disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dan kondisi tanah yang sudah jenuh air. “Sejak sore hujan turun tanpa henti hingga malam, dan membuat kontur tanah di lereng tidak mampu menahan tekanan air,” jelas Hari saat dikonfirmasi, Rabu (22/10/2025).

Hari mengatakan, petugas gabungan dari BPBD Bandung Barat, perangkat desa, dan relawan sudah diterjunkan ke lokasi untuk membantu warga terdampak. Proses pembersihan material longsor masih berlangsung, termasuk pendataan terhadap kerugian dan kebutuhan mendesak para korban. “Untuk sementara, nilai kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp80 juta, namun itu masih data awal,” ujarnya.



Ia menambahkan, pemerintah kecamatan telah menyiapkan langkah tanggap darurat berupa bantuan logistik dan tempat tinggal sementara bagi warga terdampak. “Kami prioritaskan keselamatan warga lebih dulu. Rumah yang rusak berat untuk sementara dikosongkan sampai kondisi benar-benar aman,” katanya.

Warga di Kampung Leuwi Gugur diketahui saat ini mengungsi ke rumah kerabat terdekat, sedangkan penghuni rumah di Kampung Cijere memilih menetap sementara di bangunan tetangga yang lebih tinggi dan jauh dari tebing. Aparat desa juga terus memantau kondisi tanah di sekitar lokasi mengingat hujan masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan.

Hari pun mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem. “Kami mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan seperti lereng, tebing, atau dekat aliran sungai. Bila melihat tanda-tanda pergerakan tanah, segera melapor,” tegasnya.



Bencana longsor di wilayah selatan Bandung Barat ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu. Pemerintah daerah juga mengajak warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan memperhatikan sistem drainase di sekitar rumah agar tidak terjadi genangan air yang bisa memicu pergerakan tanah.***