News

Pengusaha Muda Asal Bandung, Billy Martasandy Ajak Industri Lokal Naik Kelas dan Lebih Kompetitif

Admin KBB - Wednesday, 10 December 2025 | 04:39 AM

Background
Pengusaha Muda Asal Bandung, Billy Martasandy Ajak Industri Lokal Naik Kelas dan Lebih Kompetitif
Foto: /Dinas UMKM Jabar

INFOKBB.ID - Pengusaha muda asal Bandung, Billy Martasandy, menyerukan agar pelaku industri lokal meningkatkan kualitas dan daya saing agar tidak terus tergerus produk impor yang semakin membanjiri pasar domestik. Menurutnya, Bandung sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif terbesar di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tuan rumah di pasar sendiri, bukan justru kalah oleh barang dari luar negeri.

“Bandung itu gudangnya kreativitas, kualitas produk kita sebenarnya sangat mumpuni. Tapi kalau pelaku industri lokal tidak agresif memperkuat kualitas, inovasi, dan pemasaran, produk impor akan terus mengambil pangsa pasar. Kita tidak boleh kalah di rumah sendiri,” tegas Billy

Ia menilai masuknya produk impor dengan harga murah, khususnya dari Tiongkok dan beberapa negara Asia, telah membuat banyak sektor lokal, mulai dari fesyen, kerajinan, hingga produk rumah tangga, tersudut di pasar retail. Namun, Billy mengatakan solusi bukan dengan membatasi impor, tetapi dengan memperkuat fondasi industri lokal.

Billy yang juga CEO Martasandy Grup yang menaungi PT Martasandy Bimbel Terpadu, Martasandy Psychology Indonesia, Martasandy Abadi Wisata, Martasandy Megah Properti, menilai bahwa UMKM dan industri kreatif Bandung harus diberi dukungan dalam tiga aspek penting: Peningkatan kualitas produk, terutama dari sisi material dan finishing, penguasaan strategi pemasaran digital, termasuk brand storytelling, konten kreatif, dan e-commerce, peningkatan kapasitas SDM, melalui pelatihan desain, manajemen bisnis, dan psikologi pelayanan konsumen

“Produk lokal bukan hanya harus bagus, tapi juga harus tampil meyakinkan. Konsumen sekarang memilih dengan mata, bukan hanya harga. Ini yang harus dipahami industri lokal Bandung,” jelasnya.



Billy menilai bahwa banyak UMKM Bandung sebenarnya sudah memiliki kekuatan unik mulai dari desain, keunikan budaya lokal, hingga identitas artistik yang tidak dimiliki produk impor massal. Namun diferensiasi tersebut sering tidak ditampilkan dengan optimal.

Billy berharap pengusaha Bandung tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan berkolaborasi dalam jaringan bisnis yang saling memperkuat. Mulai dari suplai bahan baku, distribusi, hingga promosi bersama.

“Kalau pengusaha lokal bisa bersatu, kita bisa menciptakan ekosistem yang membuat Bandung lebih mandiri secara ekonomi. Produk impor boleh ada, tapi jangan sampai menguasai pasar kita hanya karena kita tidak bergerak,” ujarnya.

Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan lebih banyak ruang promosi bagi produk lokal, seperti festival UMKM kreatif, showcase digital, hingga kemudahan akses pembiayaan untuk industri kreatif.

Menurut Billy, Bandung memiliki modal besar: sumber daya manusia kreatif, budaya inovatif, dan ekosistem UMKM yang luas. Jika dimaksimalkan, Bandung bisa menjadi kota yang “mengekspor kreativitas”, bukan hanya menjadi pasar untuk produk luar.



“Kita mampu bersaing. Kuncinya adalah keberanian berinovasi. Industri lokal Bandung harus membuktikan bahwa kreativitas anak negeri tidak kalah dari produk impor mana pun.” paparnya

Dengan dorongan tersebut, Billy berharap pelaku industri Bandung dapat mengubah tantangan persaingan global menjadi peluang untuk melompat lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan. (*)