Dedi Mulyadi SIDAK Pabrik Air Mineral, Kaget: Sumber Air Ternyata dari SUMUR BOR, Bukan Mata Air!
Azis - Thursday, 23 October 2025 | 07:52 AM


INFOKBB.ID - Kunjungan mendadak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), ke sebuah pabrik air mineral AQUA terkemuka di Subang pada Rabu, 22 Oktober 2025, Kujungan tersebut di unggah dikanal Youtube pribadinya @KANGDEDIMULYADICHANNEL hingga viral di media sosisal dan memicu beragam komentar netizen mulanya Dedi bertanya dari mana sumber air yang dipakai sebagai bahan baku air mineral dalam kemasan Aqua itu.
KDM menemukan fakta mengejutkan mengenai sumber air baku yang digunakan, serta praktik kelebihan muatan truk yang merusak infrastruktur jalan dan membahayakan keselamatan.
Tiga Poin Utama Temuan KDM
1. Air dari Sumur Bor, Bukan Mata Air: Sumber air baku ternyata diambil dari sumur bor dalam, mematahkan anggapan publik bahwa air berasal dari mata air pegunungan alami.
2. Overload Truk Capai 3,5 Kali: Truk pengangkut produk terbukti kelebihan muatan hingga 13 ton, jauh di atas batas normal 5 ton.
3.Warga Lokal Sulit Air: Ironisnya, warga di sekitar pabrik justru mengalami kesulitan air bersih dan harus membeli.
Dalam dialog dengan perwakilan perusahaan, KDM mengungkap kekagetan publik soal sumber air.
"Saya kira airnya itu dari mata air, karena disebut air pegunungan. Ternyata bukan, semua diambil dari air bawah tanah yang di-bor," ujar KDM, menyoroti risiko lingkungan yang ditimbulkan dari pengambilan air tanah dalam skala besar di kawasan pegunungan.
Ironi semakin terasa saat KDM mengetahui bahwa warga sekitar pabrik harus membeli air galon, bahkan ada yang sulit mendapatkannya. KDM meminta agar air bersih yang terbuang dari sistem perusahaan segera dikelola dan disalurkan ke permukiman warga, sesuai amanat konstitusi.
Masalah serius lain adalah pelanggaran muatan oleh truk pengangkut. Setelah melakukan penimbangan acak, KDM membuktikan bahwa truk pengangkut produk mengalami overload hingga 3,5 kali lipat (dari 5 ton menjadi 13 ton).
"Bayangin, dihancurin gua mah jalan!" kata KDM dengan nada tinggi, menunjukkan kerusakan jalan yang baru saja diperbaiki Pemprov Jabar.
KDM mendesak perusahaan mengganti seluruh armada truk menjadi sumbu dua dan mengancam tidak akan memperpanjang izin pengambilan air jika pelanggaran ini terus terjadi. Ia juga meminta perusahaan memasang timbangan di pintu keluar sebagai langkah pencegahan.
Di sisi lain, KDM menyoroti nasib sopir. Sopir yang membawa beban ekstrem tersebut hanya dibayar upah minim, sekitar Rp125.000 hingga Rp250.000 per sekali jalan, yang dinilai KDM tidak sebanding dengan beban kerja dan risiko yang ditanggung.
Kunjungan Dedi Mulyadi ini menjadi peringatan keras bagi industri besar untuk menjalankan operasi yang bertanggung jawab, baik secara sosial maupun lingkungan, serta memastikan kesejahteraan para pekerjanya.***
Next News

BMKG Umumkan Prakiraan Cuaca Pada Rabu: Bandung dan Sekitarnya Berpotensi Hujan Lebat
in 3 hours

Sempat Unggul, Indonesia U-17 Akhirnya Kalah dari Zambia di Qatar
in 3 hours

Uilliam Barros Panaskan Semangat PERSIB Jelang Duel Kontra Selangor FC di Malaysia
in 2 hours

Optimistis Jelang Duel Lawan Selangor FC, Thom Haye: Atmosfer Tim Sangat Luar Biasa!
a day ago

Netizen Murka! 5 Pelaku Penganiayaan di Masjid Agung Sibolga Viral di Medsos
a day ago

Malam Puncak Mojang Jajaka Bandung Barat 2025, Pesona Budaya Sunda Memikat Penonton
a day ago

Jadwal SIM Keliling Bandung Barat - Cimahi Hari ini, Selasa 4 November 2025
a day ago

Disiplin Jadi Taruhan! ASN yang Bolos Kerja Terancam Dipecat dan Tak Dapat Tunjangan
2 days ago

Tiket Bobotoh Habis! Laga PERSIB vs Selangor FC Dipastikan Penuh Suporter
2 days ago

Pemkab Bandung Barat Tegaskan Komitmen Antikorupsi, Gerakan Bersih Dimulai dari Desa
3 days ago


