INFOKBB.ID -Suasana mengharukan mewarnai sebuah video yang kini viral di media sosial. Rekaman tersebut memperlihatkan seorang perempuan di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, yang terpaksa meninggalkan rumah bersama dua anak kecilnya usai diceraikan oleh suami yang baru saja resmi dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dalam video berdurasi beberapa menit itu, tampak sang ibu menangis tersedu di halaman rumah, sementara sejumlah warga terutama para perempuan mencoba menenangkannya. Beberapa di antaranya terlihat membantu mengangkat barang-barang rumah tangga seperti pakaian dan perlengkapan dapur ke dalam mobil.

Dua anaknya tampak berdiri di belakang, menatap hampa seolah belum sepenuhnya memahami perpisahan yang sedang terjadi. “Tanpa dia, kau tetap bisa hidup,” ujar salah satu warga yang memeluk sang ibu dengan lembut untuk menenangkan.

Menurut informasi yang beredar, perempuan tersebut memilih kembali ke kampung halamannya di Aceh Selatan bersama kedua anaknya setelah resmi bercerai. Sejumlah warga di lokasi pun memberikan dukungan moral dan berupaya menguatkannya agar tetap tegar menghadapi keadaan itu.

Video yang memperlihatkan momen memilukan ini kemudian menyebar luas di berbagai platform media sosial, memancing simpati sekaligus kemarahan publik. Banyak netizen mengecam tindakan sang suami yang dianggap tak berempati dan menuntut pihak instansi pemerintah terkait melakukan penelusuran serta memberi sanksi etik bila terbukti ada pelanggaran moral.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi mengenai identitas sang suami maupun lembaga tempatnya bertugas sebagai PPPK. Meski demikian, peristiwa ini menjadi perbincangan hangat di dunia maya karena dianggap mencerminkan persoalan sosial tentang tanggung jawab dan kesetiaan dalam rumah tangga.

Masyarakat berharap kejadian di Aceh Singkil ini dapat menjadi pelajaran bagi banyak orang agar tidak melupakan pasangan dan anak-anak yang telah berjuang bersama sebelum kesuksesan diraih. Sebab, keberhasilan sejati tak hanya diukur dari karier, tetapi juga dari tanggung jawab dan rasa empati terhadap keluarga.***