Ungkap Fakta: Rebus atau Kukus, Mana Lebih Baik?
Selvi - Friday, 03 October 2025 | 02:49 PM


INFOKBB.ID - Pernah gak sih, lagi asyik masak di dapur, terus tiba-tiba mikir, "Eh, sayur ini enaknya diapain ya? Direbus aja biar cepet, apa dikukus aja biar sehat?" Nah, pertanyaan klasik ini bukan cuma menghantui pikiran kamu seorang. Banyak banget lho, ibu-ibu, bapak-bapak, sampai anak kosan yang lagi belajar masak sehat, ikutan galau tingkat dewa gara-gara dilema ini. Apalagi, sekarang makin banyak informasi berseliweran tentang pentingnya menjaga nutrisi makanan. Jadilah kita bingung, mana sih metode yang paling juara buat mempertahankan gizi sayuran kesayangan kita?
Sebenarnya, baik mengukus maupun merebus, keduanya adalah metode memasak yang umum dan punya kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Tapi, kalau kita ngomongin soal "mana yang lebih sehat" atau "mana yang bikin nutrisi gak cabut dari sayur", jawabannya bisa jadi agak rumit. Yuk, kita bedah satu per satu, biar gak cuma asal masak, tapi juga paham ilmunya!
Tim Rebus: Si Cepat yang Penuh Risiko?
Merebus sayuran itu ibarat metode 'seribu umat'. Gampang, cepat, tinggal cemplungin sayur ke air mendidih, tunggu sebentar, angkat, beres! Metode ini sering jadi pilihan utama, apalagi kalau kita lagi buru-buru atau mau bikin sup yang kuahnya enak dan gurih. Sayuran yang direbus biasanya jadi lebih lembut, gampang dikunyah, dan warnanya seringkali jadi lebih cerah sesaat sebelum layu.
Tapi, ada tapinya nih. Di balik kemudahan dan kecepatannya, merebus sayuran ternyata punya PR besar dalam hal mempertahankan nutrisi. Jadi gini, banyak vitamin dan mineral penting dalam sayuran itu sifatnya larut air (water-soluble) dan sensitif panas. Sebut saja Vitamin C, beberapa jenis Vitamin B (seperti folat dan tiamin), serta beberapa mineral.
Bayangin gini, lo lagi mandi, air yang mengalir itu membawa sebagian kecil dari sabunmu, atau bahkan mineral di kulitmu. Nah, begitu juga sayuran. Air panas itu jago banget melarutkan, dan vitamin C, vitamin B kompleks, sampai folat itu tipenya gampang banget luntur di air rebusan. Artinya, kalau air rebusannya dibuang begitu saja, berarti sebagian nutrisi berharga dari sayuran ikut 'mangkir' dan terbuang percuma. Sayang banget, kan?
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa merebus sayuran bisa mengurangi kandungan vitamin C hingga 50-70%, dan folat sampai 30-50%. Angka yang gak sedikit lho, kalau dipikir-pikir. Jadi, kalau kamu merebus sayuran sampai lembek banget dan airnya dibuang, kamu mungkin hanya mendapatkan seratnya saja, tanpa nutrisi maksimal.
Tim Kukus: Sang Juara Nutrisi yang Sabar
Nah, kalau mengukus, ini dia metode yang sering disebut-sebut sebagai 'pahlawan' dalam mempertahankan nutrisi. Metode ini bekerja dengan memaparkan sayuran pada uap air panas, tanpa kontak langsung dengan air. Jadi, sayuran 'dimasak' dengan panas yang lembut dan merata dari uap.
Kelebihan utama mengukus adalah minimnya kontak sayuran dengan air. Ini berarti, vitamin dan mineral larut air yang tadi kita bahas, punya kesempatan yang jauh lebih besar untuk 'staycation' di dalam sayuran, alias gak gampang luntur. Hasilnya? Sayuran yang dikukus cenderung punya kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibanding yang direbus.
Selain itu, mengukus juga jago banget dalam menjaga tekstur dan warna asli sayuran. Brokoli atau buncis yang dikukus, misalnya, bakal tetap renyah, warnanya hijau cerah menggoda, dan rasanya pun lebih otentik. Beda sama yang direbus, kadang warnanya jadi pucat dan teksturnya lembek. Buat kamu yang peduli penampilan makanan (dan siapa sih yang enggak?), mengukus ini auto jadi pilihan pertama.
Namun, mengukus juga punya sedikit kekurangan. Prosesnya mungkin terasa sedikit lebih lama dibandingkan merebus, apalagi kalau kamu cuma punya panci kukusan biasa. Dan buat beberapa orang, rasa sayuran kukus yang lebih 'polos' atau 'original' mungkin terasa kurang nendang dibanding sayuran yang dimasak dengan kaldu atau bumbu yang meresap saat direbus. Tapi ini soal selera ya, dan bisa diakali dengan saus atau bumbu pelengkap setelahnya.
Jadi, Mana yang Lebih Sehat?
Kalau kita bicara murni soal retensi nutrisi, terutama vitamin dan mineral yang larut air dan sensitif panas, maka mengukus jelas lebih unggul dibandingkan merebus. Ini bukan berarti merebus itu jelek atau harus dihindari sama sekali, tapi kalau tujuannya memaksimalkan asupan nutrisi, mengukus adalah pilihan yang lebih bijak.
Tapi, hidup itu gak sesimpel itu, Gaes. Ada beberapa nuansa yang perlu kamu tahu:
- Jenis Sayuran Berbeda, Perlakuannya Juga Beda:
- Sayuran Berdaun Hijau (Bayam, Kangkung, Brokoli): Ini nih yang paling rentan kehilangan nutrisi saat direbus. Kukus adalah pilihan terbaik untuk mereka.
- Sayuran Akar (Wortel, Kentang, Ubi): Sayuran ini cenderung lebih tahan banting terhadap panas. Merebusnya pun tidak akan menyebabkan kerugian nutrisi sebesar sayuran berdaun hijau. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa merebus wortel bisa meningkatkan ketersediaan beta-karoten lho! Asal jangan overcooked ya.
- Durasi Memasak Itu Penting Banget!
Apapun metodenya, jangan sampai overcooked! Memasak sayuran terlalu lama, baik itu dikukus maupun direbus, akan menyebabkan lebih banyak nutrisi yang hilang dan tekstur yang jadi lembek tak karuan, kayak hati yang patah. Masak secukupnya sampai matang, tapi masih ada sensasi 'kriuk-kriuk' atau renyah.
- Manfaatkan Air Rebusan (Kalau Memungkinkan)
Kalau kamu merebus sayuran untuk sup atau kaldu, dan air rebusannya ikut diminum atau digunakan, maka kerugian nutrisi akibat pelarutan bisa diminimalisir. Nutrisi yang larut ke air akan tetap kamu konsumsi. Ini tips cerdas untuk tim rebus!
- Bukan Cuma Soal Nutrisi, Tapi Juga Kenikmatan
Makan itu juga soal kenikmatan, bukan cuma nutrisi semata. Kalau kamu lebih suka rasa dan tekstur sayuran rebus untuk hidangan tertentu, ya gak masalah. Yang penting, porsi sayurnya masuk ke tubuh. Jangan sampai gara-gara terlalu mikirin nutrisi, malah jadi males makan sayur sama sekali!
Kesimpulan: Gak Perlu Stres, Yang Penting Makan Sayur!
Intinya, perdebatan mengukus vs. merebus ini punya pemenangnya sendiri-sendiri tergantung kacamata mana yang kita pakai. Kalau mau maksimalin nutrisi, terutama vitamin yang gampang luntur, mengukus adalah pilihan paling aman dan efektif.
Tapi, bukan berarti merebus itu tabu. Gunakan metode merebus dengan bijak: jangan terlalu lama, dan kalau bisa, manfaatkan air rebusannya. Yang terpenting dari semua ini adalah, pastikan kamu mengonsumsi sayuran secara teratur. Mau dikukus, direbus, ditumis, dipanggang, yang penting sayur itu masuk ke sistem pencernaanmu.
Hidup sehat itu bukan berarti harus sempurna, tapi bagaimana kita menemukan keseimbangan dan menikmati prosesnya. Jadi, mulai sekarang, gak perlu lagi galau berlebihan. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan jenis sayuran, waktu yang kamu punya, dan yang paling penting, selera kamu. Selamat bereksperimen di dapur dan menikmati sayuran yang bikin tubuh auto sehat!
Next News

Sensasi Sambal: Level Up Kenikmatan Makanmu!
16 hours ago

Kuliner Padalarang: Wajib Coba, Bikin Nyesel Baru Tau Sekarang!
16 hours ago

Peluang Emas! Duit Melimpah dari Facebookmu
2 days ago

Sendiri Itu Pilihan, Kesepian Itu Takdir?
2 days ago

Lembang Punya! Pesona Kebun Bunga Instagrammable Ini.
2 days ago

Revolusi Rasa: Sate Taichan Mengguncang Tradisi
3 days ago

Bandung Punya Mercusuar Caffe Keren, Wajib Dicoba!
3 days ago

Lembang: Raja Destinasi Viral yang Nggak Ada Matinya.
6 days ago

Rahasia Kulit Mulus: Ucapkan Selamat Tinggal Jerawat!
8 days ago

Berikut 10 Warung Baso Paling Mantul di Padalarang
9 days ago