Jarang yang Tahu: Ini 4 Kompunen Mobil Hybrid yang Rentan Rusak Ketika Banjir, Siap-Siap Dompet Jebol!
Azis - Saturday, 02 August 2025 | 09:31 AM


INFOKBB.ID - Popularitas mobil hybrid di Indonesia lagi naik daun banget. Nggak heran, sih. Selain ramah lingkungan karena irit bensin dan emisi gas buang yang lebih rendah, sensasi akselerasinya juga kadang bikin geleng-geleng kepala saking responsifnya. Apalagi di tengah harga BBM yang fluktuatif, mobil hybrid seolah jadi jawaban dari doa-doa para komuter yang pengen irit tapi tetap stylish. Pokoknya, paket lengkap, deh.
Tapi, ada tapinya nih. Negara kita kan sering banget dikunjungi musim hujan, dan nggak jarang ‘tamu’ tak diundang bernama banjir ikutan nimbrung. Nah, di sinilah cerita ini berawal. Banyak pemilik mobil hybrid, atau mungkin calon pemilik, yang belum sepenuhnya sadar bahwa di balik kecanggihan teknologi hybrid itu, tersimpan beberapa komponen vital yang lumayan rentan sama air, alias banjir. Kalau sudah kena air, siap-siap saja dompet bisa bolong, bahkan sampai jebol!
Memang sih, mobil modern sudah didesain sedemikian rupa biar tahan banting, terutama terhadap cuaca ekstrem. Tapi, ada beberapa bagian di mobil hybrid yang sensitivitasnya ke air itu beda jauh dibanding mobil konvensional. Bukan cuma urusan kelistrikannya doang yang bikin deg-degan, tapi lebih ke sistem manajemennya yang kompleks dan terintegrasi satu sama lain. Jadi, daripada nanti nyesel pas air sudah setinggi dengkul, mendingan kita ‘spill the beans’ nih, empat komponen mobil hybrid yang paling sering jadi korban keganasan banjir. Jarang yang tahu lho ini! Yuk, simak baik-baik biar nggak kena apes!
1. Baterai Tegangan Tinggi (High-Voltage Battery Pack)
Kalau boleh dibilang, baterai tegangan tinggi ini adalah jantungnya mobil hybrid. Ibarat nyawa, dia yang menyimpan dan menyalurkan listrik ke motor penggerak, yang kemudian membuat mobil ini bisa melaju irit atau bahkan senyap. Meskipun biasanya tertutup rapat dan dilindungi semacam casing khusus, bukan berarti baterai ini anti air 100% lho, ya. Bayangkan saja handphone yang diklaim waterproof, tapi kalau sudah terendam lama atau kena benturan yang bikin seal-nya getas, air bisa masuk juga, kan? Nah, baterai mobil hybrid juga begitu.
Begitu air berhasil menyusup masuk ke dalam kompartemen baterai, potensi korsleting itu sangat besar. Sel-sel baterai bisa rusak permanen, dan ini akan langsung mempengaruhi performa mobil secara keseluruhan. Bahkan, mobil bisa langsung mati total dan nggak bisa dinyalakan lagi. Kerusakan pada baterai tegangan tinggi ini bukan main-main, gengs. Biaya penggantiannya bisa bikin kita elus dada, bahkan sampai pusing tujuh keliling, karena harganya bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan juta rupiah. Pokoknya, ini PR banget kalau sampai kena!
2. Power Control Unit (PCU) / Inverter/Converter
Kalau baterai adalah jantung, maka Power Control Unit (PCU) ini bisa dibilang otaknya mobil hybrid. Perannya vital banget, yaitu mengatur aliran listrik dari baterai ke motor listrik, dan sebaliknya saat mobil melakukan pengereman regeneratif. PCU juga bertugas mengubah arus listrik DC dari baterai menjadi AC untuk menggerakkan motor, dan sebaliknya. Singkatnya, semua manajemen daya listrik yang kompleks itu dikendalikan oleh PCU ini. Komponen ini penuh dengan sirkuit elektronik super sensitif.
Posisinya di mobil juga seringkali berada di area yang rentan terendam jika terjadi banjir, misalnya di bawah jok belakang atau di kompartemen mesin yang rendah. Begitu air masuk dan menyentuh sirkuit di dalamnya, siap-siap saja terjadi korsleting yang berujung pada kerusakan fatal. Kalau PCU ini rusak, sistem kelistrikan mobil bisa langsung amburadul, berbagai indikator di dashboard akan menyala seperti pohon natal, dan yang paling parah, mobil nggak akan bisa jalan sama sekali. Perbaikan atau penggantian PCU ini juga nggak kalah mahalnya dibanding baterai, bisa bikin dompet auto nangis di pojokan.
3. Motor Listrik (Electric Motor)
Ini dia salah satu alasan kenapa mobil hybrid bisa berakselerasi senyap tapi bertenaga, atau bahkan melaju tanpa suara mesin bensin di kecepatan rendah: motor listrik. Motor ini adalah sumber tenaga utama atau setidaknya pendukung bersama mesin bensin untuk menggerakkan roda. Meskipun komponen ini didesain tertutup rapat untuk melindungi gulungan kawat di dalamnya, tetap saja ada celah atau seal yang bisa getas seiring waktu, apalagi jika sering terpapar perubahan suhu ekstrem atau getaran.
Posisi motor listrik ini seringkali terintegrasi dengan transmisi atau as roda, yang berarti letaknya lumayan rendah dan sangat rentan terendam air saat banjir. Kalau air sampai masuk ke dalam motor listrik, gulungan kawat tembaga di dalamnya bisa berkarat, mengalami korsleting, atau bahkan terbakar. Akibatnya, motor bisa macet total, tidak berfungsi optimal, atau bahkan mati sepenuhnya. Kalau sudah begini, satu-satunya solusi adalah mengganti motor listrik yang rusak, dan lagi-lagi, ini bukan perkara biaya yang murah. Rasanya nyesek banget kan, mobil canggih harus mogok cuma gara-gara air?
4. Kabel dan Konektor Tegangan Tinggi (High-Voltage Cables and Connectors)
Coba deh perhatikan, di mobil hybrid, kamu akan menemukan banyak kabel tebal berwarna oranye terang. Itu adalah kabel tegangan tinggi yang menghubungkan semua komponen vital yang barusan kita bahas: baterai, PCU, dan motor listrik. Ibarat urat nadi di tubuh manusia, kabel-kabel ini adalah jalur transportasi listrik yang mengalirkan daya super besar dari satu komponen ke komponen lain. Meskipun warnanya mencolok sebagai penanda bahaya tegangan tinggi, dan dilindungi dengan insulasi tebal, ada satu titik lemah yang sering terabaikan: konektornya.
Konektor-konektor ini, yang seringkali dilengkapi seal karet, bisa getas atau rusak seiring penggunaan. Benturan atau goncangan hebat juga bisa merusak insulasi pada kabel. Begitu air berhasil merembes masuk melalui konektor yang rusak atau insulasi kabel yang terkelupas, potensi korsleting listrik itu sangat tinggi. Bukan cuma itu, bahaya sengatan listrik (electrical shock) juga mengintai jika ada orang yang tanpa sengaja menyentuh bagian yang terekspos air. Selain bikin mobil mati total, masalah pada kabel dan konektor ini juga bisa sangat berbahaya bagi siapa saja yang berada di dekatnya. Jadi, jangan pernah anggap sepele ya!
Lalu, Apa yang Harus Dilakukan Kalau Mobil Hybrid Sudah Terlanjur Terendam Banjir?
Oke, kita sudah tahu nih empat komponen krusial yang jadi musuh bebuyutan banjir. Terus, kalau apesnya mobil hybrid kita terlanjur nyemplung ke air, gimana dong? Pertama dan yang paling penting: JANGAN PERNAH MENCOBA MENYALAKAN MESIN LAGI! Ini adalah kesalahan fatal yang seringkali justru memperparah kerusakan. Saat mobil terendam dan mogok, sistem kelistrikan di dalamnya bisa jadi sudah korslet. Kalau kamu paksa nyalakan, arus listrik bisa merambat ke komponen yang tadinya masih "selamat", dan boom, kerusakan jadi menyebar kemana-mana.
Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah segera panggil derek. Biarkan mobilmu ditarik ke bengkel resmi atau bengkel spesialis mobil hybrid yang punya alat dan pengetahuan khusus untuk menangani kendaraan listrik pasca banjir. Mereka punya standar operasional prosedur (SOP) dan teknisi terlatih yang tahu persis bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan, mengeringkan, dan memperbaiki sistem kelistrikan tegangan tinggi ini dengan aman dan benar. Mendingan keluar uang untuk derek daripada keluar uang puluhan sampai ratusan juta rupiah untuk ganti komponen yang rusak parah gara-gara panik dan salah penanganan.
Kesimpulan
Mobil hybrid itu memang keren, inovatif, dan pastinya sangat membantu dalam upaya mengurangi polusi udara serta menghemat pengeluaran bensin. Mereka adalah bagian dari masa depan transportasi. Tapi ya gitu, ada ‘harga’ yang harus dibayar kalau nggak hati-hati, terutama soal banjir yang memang sudah jadi langganan di beberapa kota di Indonesia.
Pengetahuan tentang komponen vital yang rentan rusak ini sangat penting, biar kamu nggak kaget atau nyesel di kemudian hari. Mendingan mencegah daripada mengobati, apalagi kalau ‘obatnya’ harganya bikin nangis darah. Jadi, kalau musim hujan tiba, atau pas mau liburan ke daerah yang rawan banjir, ingat-ingat lagi komponen sensitif ini ya. Lebih baik cari jalan lain atau tunda perjalanan daripada harus berhadapan dengan tagihan perbaikan yang bikin geleng-geleng kepala. Sayangi mobilmu, sayangi juga dompetmu!.***
Next News

Air Kelapa Muda: Obat Mujarab Alami Terbaik?
2 days ago

Temukan Penginapan Terbaik di Bandung, Nyaman & Asyik!
3 days ago

Seblak Anti Gagal: Resep Pedas Gurih Bikin Ketagihan!
4 days ago

Pesona Kuliner Bandung: Dari Aci Sampai Hati!
4 days ago

Eksplorasi Jawa Barat: Destinasi Liburan Impian
4 days ago

Destinasi Kafe Instagrammable Paling Hits di Bandung
4 days ago

Anti Stres! Staycation di Rumah Gantole Cililin, Bandung
4 days ago

Spot Foto Estetik di Lembang? Ini Dia 10 Terbaiknya!
4 days ago

Kangen Lembang? Makanan Sundanya Bikin Nagih!
5 days ago

Tersembunyi di Padalarang: Pusat Coffee Shop Hits!
5 days ago