Tips

Bukan Cuma Skill: Ini Kunci Aman Berkendara di RI

Selvi - Wednesday, 13 August 2025 | 12:58 PM

Background
Bukan Cuma Skill: Ini Kunci Aman Berkendara di RI

 

INFOKBB.ID - Jujur aja, berkendara di jalanan Indonesia itu kadang kayak lagi ikut acara uji nyali. Tiap hari, ada aja drama yang bikin kita geleng-geleng kepala atau bahkan ngelus dada. Mulai dari pengendara yang main serobot kayak jalan punya nenek moyangnya, sampe yang mendadak belok tanpa sein, bikin jantung auto copot. Nggak heran kan, kalau di berita sering nongol insiden lalu lintas yang bikin miris? Padahal, aman berkendara itu bukan cuma soal skill ngebut atau lihai selap-selip doang, lho. Ini tentang mental, kesadaran, dan nyali buat jadi waras di tengah 'hutan rimba' aspal yang penuh tantangan.

Kita semua pastinya pengen sampai tujuan dengan selamat, nggak kurang satu apa pun. Baik yang tiap hari ngantor naik motor, yang bolak-balik anter anak sekolah pake mobil, atau yang cuma sekadar nongkrong ngopi. Nah, biar kita nggak jadi salah satu statistik kecelakaan yang bikin mules, ada beberapa 'mantra sakti' alias tips aman berkendara yang wajib banget kita camkan. Siap? Mari kita bedah satu per satu, biar pulang ke rumah tetap bisa ngopi santai, bukan malah masuk IGD.

1. Siapkan Mental dan Fisik: Ini Bukan Arena Balap, Bro!

Sebelum mesin motor atau mobil kamu nyala, pastikan mesin di kepala kamu juga udah 'on' dan stabil. Jalanan itu bukan sirkuit balap, jadi nggak usah gaspol kayak kesetanan cuma buat ngejar lampu merah yang udah kedap-kedip. Yang ada malah bikin celaka diri sendiri dan orang lain. Kunci utama adalah kesabaran. Macet itu sudah takdir, jadi nikmati aja. Daripada emosi, klakson sana-sini, malah bikin otak panas dan konsentrasi buyar.

Terus, jangan pernah berkendara kalau kondisi fisik lagi nggak prima. Habis begadang semalaman, mata udah 5 watt, atau lagi pusing gara-gara deadline numpuk? Mending tunda dulu atau naik transportasi umum. Ngantuk di jalan itu ibarat punya bom waktu. Sebentar lengah, bisa auto nyungsep. Apalagi kalau habis minum alkohol atau obat-obatan yang bikin ngantuk. Ini sih namanya cari penyakit, nyawa taruhannya, Guys!

2. Cek Kondisi Kendaraan: Jangan Asal Gaspol Tanpa Persiapan!

Anggap aja kendaraan kamu itu pacar atau pasangan hidup kamu. Sebelum jalan bareng, pastiin dia udah oke dong! Nggak lucu kan, lagi asyik ngebut, tiba-tiba ban kempes atau rem blong? Itu namanya bunuh diri berencana. Jadi, luangkan waktu sebentar buat cek kondisi kendaraan kamu. Mulai dari tekanan ban, fungsi rem (depan-belakang), lampu-lampu (sein, depan, rem), klakson, spion, sampe oli mesin.

Percaya deh, hal kecil kayak ban kempes bisa bikin motor oleng atau mobil susah dikendalikan. Rem blong? Udah deh, itu sih horor di siang bolong. Lampu mati pas malam hari? Kamu kayak lagi main petak umpet di jalanan gelap. Jadi, pastikan semua berfungsi optimal. Karena kendaraan yang sehat itu adalah jaminan keamanan pertama kamu di jalanan.

3. Perlengkapan Keselamatan: Nyawa Itu Mahal, Jangan Dicicil!

Ini nih yang kadang sering diremehkan, apalagi sama anak muda yang pengen tampil gaya. Pake helm cuma dicantolin di kepala doang, jaket kagak, sarung tangan apalagi. Bro/Sis, helm SNI itu bukan cuma buat nangkring doang. Fungsinya itu buat melindungi kepala kamu dari benturan keras kalau-kalau kejadian yang nggak diinginkan terjadi. Investasi ke helm yang bagus itu jauh lebih bijak daripada bayar biaya rumah sakit yang segunung.

Selain helm, biasakan pakai jaket tebal yang bisa melindungi kulit dari gesekan aspal, sarung tangan biar tangan nggak lecet atau keram, celana panjang, dan sepatu yang nutup mata kaki. Jangan pernah pakai sandal jepit atau celana pendek saat berkendara jarak jauh, apalagi motoran. Sedikit serempetan aja, bisa bikin kulit gosong atau terluka parah. Gaya itu penting, tapi keselamatan jauh lebih utama, 'kan?

4. Patuhi Aturan Lalu Lintas: Rambu Bukan Pajangan!

Kadang mikir, apakah rambu lalu lintas itu cuma sekadar pajangan jalanan biar nggak sepi? Kenapa banyak banget yang ngelanggar? Lampu merah diterobos, putar balik di tempat yang ada rambu dilarang, atau malah lawan arus. Ini jelas-jelas bikin kekacauan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Aturan itu dibuat bukan untuk nyusahin, tapi untuk ngatur ketertiban dan keselamatan bersama.

Patuhi batas kecepatan, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan (jangan nempel kayak perangko, serempetan dikit aja udah bikin ribet urusan), dan yang paling fundamental: gunakan lampu sein. Serius deh, ini penyakit paling parah di jalanan. Belok kiri tapi seinnya kanan, atau bahkan nggak pakai sein sama sekali. Bikin pengendara di belakang auto kaget dan misuh-misuh. Ingat, sein itu fungsinya untuk memberi tahu niat kita ke pengendara lain. Jangan pelit, nyalain aja!

5. Waspada dan Baca Situasi Sekitar: Jangan Jadi Mangsa di Rimba Aspal!

Jalanan itu dinamis, Bro. Situasinya bisa berubah dalam hitungan detik. Jadi, jangan cuma fokus ke depan doang, tapi perhatikan juga spion dan sekeliling kamu. Ada truk besar di sebelah? Jangan terlalu dekat. Ada motor yang ugal-ugalan? Mending kasih jalan aja, hindari konfrontasi. Pejalan kaki yang tiba-tiba nyebrang, anak kecil yang lari ke jalan, atau kendaraan yang tiba-tiba berhenti mendadak. Semua itu perlu diantisipasi.

Perhatikan juga kondisi jalan. Ada lubang? Genangan air? Tumpahan oli? Langsung kurangi kecepatan dan hindari. Lubang kecil aja bisa bikin ban kempes atau pelek penyok, apalagi kalau lagi ngebut. Saat hujan atau malam hari, jarak pandang pasti berkurang. Kurangi kecepatan lagi, nyalakan lampu, dan hati-hati dengan cipratan air atau pantulan cahaya yang bisa mengganggu pandangan.

6. Jauhkan Ponsel: Layar Itu Candu, Tapi Nyawa Nggak Bisa Di-restart!

Ini nih, penyakit zaman now. Ngaku aja, siapa yang sering cek notifikasi atau bahkan balas chat sambil nyetir? Ngacung! Padahal, cuma sepersekian detik aja mata kamu beralih dari jalanan ke layar ponsel, itu udah cukup buat bikin malapetaka. Konsentrasi auto buyar, dan reaksi kamu jadi lambat. Mending tunda dulu balasan chat yang nggak penting itu, atau tepikan kendaraan kamu kalau memang harus pakai ponsel. Nyawa kamu dan nyawa orang lain itu jauh lebih berharga daripada status medsos atau obrolan grup WA.

Intinya, aman berkendara itu bukan cuma soal jadi jagoan di jalanan. Tapi tentang bagaimana kita bisa menjadi pengendara yang cerdas, bertanggung jawab, dan punya empati. Kita semua adalah bagian dari ekosistem jalan raya. Kalau satu bikin ulah, yang lain juga ikut kena dampaknya. Pulang ke rumah dengan selamat dan bisa berkumpul dengan orang-orang terkasih itu adalah hadiah paling mewah dari perjalanan. Jadi, mulai sekarang, mari jadi pengendara yang lebih baik. Gaspol boleh, tapi pakai otak ya! Biar nggak ada lagi drama-drama di jalanan yang bikin sport jantung.***