INFOKBB.ID - Platform media sosial Instagram kembali memunculkan tren baru yang kini tengah viral di kalangan kreator konten.

Tren tersebut adalah penggunaan aspect ratio atau ukuran layar video yang berbeda dari standar biasanya, terutama pada konten Reels.

‎Dalam sebuah video yang tengah ramai dibicarakan, dijelaskan bahwa kreator mulai bereksperimen dengan ukuran video yang tidak umum, misalnya bukan 9:16 (layar penuh) atau 1:1 (persegi). Mereka mencoba variasi lain seperti 4:5, 2:3, hingga format unik yang membuat tampilan feed terlihat berbeda.

‎Fenomena ini dinilai menarik karena membuat konten lebih menonjol di antara unggahan lain, sehingga meningkatkan potensi engagement. Dengan aspect ratio baru, pengguna lebih mudah berhenti sejenak saat menggulir layar dan menonton video lebih lama.

‎Selain faktor estetika, tren ini juga dianggap sebagai upaya kreator menyesuaikan diri dengan beragam perangkat pengguna, mulai dari ponsel biasa hingga layar lipat. Kreativitas visual juga lebih luas, seperti memberi ruang kosong, menambahkan elemen grafis, hingga memanfaatkan layout split.

‎Tutorial Membuat Video Instagram dengan Aspect Rasio Baru

Bagi kreator yang ingin mencoba tren ini, berikut langkah-langkah sederhana:

‎1. Buka aplikasi editing video - Gunakan aplikasi seperti CapCut, InShot, VN, atau Adobe Premiere.

‎2. Buat canvas baru - Atur ukuran sesuai kebutuhan, misalnya 1080 x 1350 px (aspect ratio 4:5) atau ukuran unik lainnya.

‎3. Masukkan video utama  Sesuaikan posisi agar bagian penting tetap terlihat jelas.

‎4. Tambahkan background atau efek blur, Jika ada ruang kosong, isi dengan warna, gambar, atau blur dari video.

‎5. Letakkan teks dan elemen di area aman, Pastikan tidak terpotong oleh ikon Instagram saat diposting.

‎6. Ekspor video dengan resolusi tinggi, Gunakan format MP4 agar kualitas tetap optimal.

‎Upload ke Instagram Reels, Cek kembali preview agar tidak ada bagian yang terpotong.

‎Pakar media sosial menilai tren ini memang bisa menarik perhatian, namun tetap disarankan agar kreator memvariasikan format konten. Dengan begitu, audiens tidak hanya tertarik pada tampilan, tetapi juga mendapatkan nilai dari isi video yang dibagikan.***