Kesehatan

Rahasia Gula: Seberapa Parah Dampaknya Bagi Tubuh?

Selvi - Sunday, 03 August 2025 | 07:22 PM

Background
Rahasia Gula: Seberapa Parah Dampaknya Bagi Tubuh?

 

INFOKBB.ID - Siapa sih di sini yang bisa nolak manisnya es kopi susu kekinian, seporsi boba, atau sepotong donat empuk yang taburan gulanya nggak main-main? Rasanya hampir mustahil ya. Gula itu memang kayak teman baik yang selalu ada di saat kita butuh mood booster, bikin otak langsung 'ON', atau sekadar nemenin kita pas lagi bengong sore-sore. Tapi, pernah kepikiran nggak sih kalau teman manis ini diam-diam bisa jadi musuh dalam selimut yang dampaknya bikin pilu? Yup, kita lagi ngomongin soal gula berlebih dan semua drama yang dibawanya.

Nggak bisa dipungkiri, gula itu bikin nagih. Efeknya ke otak itu lho, langsung nge-trigger dopamin kayak pas kita lagi jatuh cinta. Makanya, begitu minum segelas es teh manis pas haus banget, rasanya kayak surga dunia. Tapi ya itu, nikmatnya cuma sekejap, lalu setelahnya? Siap-siap deh sama efek jungkir balik yang nggak kaleng-kaleng buat kesehatan kita.

Lingkar Pinggang Auto Melar dan Alarm Diabetes Berbunyi

Ini sih yang paling klise tapi juga paling nyata. Coba deh jujur, berapa banyak dari kita yang lingkar pinggangnya makin lebar gara-gara keseringan nyemil makanan atau minuman manis? Gula berlebih itu gampang banget diubah tubuh jadi lemak, apalagi kalau kita kurang gerak. Ujung-ujungnya, berat badan naik, terus naik, dan akhirnya? Obesitas. Nah, obesitas ini nih yang jadi gerbang utama menuju diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2. Denger namanya aja udah bikin merinding kan? Ini bukan lagi penyakit orang tua doang, lho. Anak muda sekarang banyak banget yang udah kena. Gara-gara kebanyakan gula, sel-sel tubuh kita jadi "bandel" alias nggak peka lagi sama insulin (hormon yang tugasnya ngatur gula darah). Ibaratnya, insulinnya udah teriak-teriak tapi nggak ada yang denger. Akibatnya, gula di darah numpuk, dan itu bahaya banget buat organ-organ vital kayak jantung, ginjal, mata, sampai saraf. Ngeri banget, kan?

Bukan Cuma Berat Badan, Jantung dan Hati Ikut Kena Getahnya

Orang sering mikir, penyakit jantung itu cuma gara-gara kolesterol atau lemak jenuh. Padahal, gula berlebih juga punya andil besar. Gula bisa memicu peradangan di pembuluh darah, meningkatkan kadar trigliserida (jenis lemak jahat), dan bikin tekanan darah naik. Kalau ini terus-terusan, jantung kita jadi kerja ekstra keras dan risiko kena serangan jantung atau stroke pun makin tinggi. Gila sih, teman manis ini bisa sejahat itu.

Terus, ada lagi nih yang sering terlupakan: hati. Bukan hati yang di dada, tapi liver. Gula, terutama fruktosa yang banyak ada di sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS) di minuman kemasan, itu diproses di hati. Kalau kebanyakan, hati kita bisa kewalahan dan akhirnya menumpuk lemak. Ini yang disebut Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) atau perlemakan hati non-alkohol. Bayangin, hati kita jadi kayak pabrik lemak, padahal kita nggak minum alkohol sama sekali. Kalau dibiarin, bisa jadi sirosis bahkan gagal hati. Serem kan?

Roller Coaster Energi dan Mood yang Bikin Mumet

Pernah nggak sih ngerasain habis minum atau makan manis, awalnya langsung seger dan semangat, tapi nggak lama kemudian malah lemes, ngantuk, dan konsentrasi buyar? Itu namanya efek sugar crash. Gula yang masuk ke tubuh kita bikin gula darah melonjak drastis, tapi setelah itu insulin langsung "ngebut" buat nurunin gula darah itu. Akibatnya, gula darah langsung terjun bebas. Nah, pas terjun bebas inilah kita ngerasain lemes, pusing, bahkan kadang jadi gampang marah atau bad mood.

Ini bahaya banget buat produktivitas kita, apalagi buat anak muda yang otaknya lagi diajak kerja keras. Belum lagi efek jangka panjangnya ke otak. Beberapa penelitian bahkan mengaitkan konsumsi gula berlebih dengan risiko masalah memori dan penurunan fungsi kognitif. Duh, kalau otak udah error, gimana mau ngejar cita-cita?

Kulit Kusam, Gigi Bolong, dan Imun Ngeloyor

Nah, kalau ini nih yang bisa langsung kelihatan di cermin. Gula berlebih itu bisa mempercepat proses penuaan kulit. Lewat proses yang namanya glikasi, gula bisa merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang bikin kulit kita kenyal dan kencang. Hasilnya? Kulit jadi kusam, gampang keriput, dan jerawat pun bisa makin parah. Jadi, kalau pengen kulit glowing, mungkin bukan cuma soal skincare mahal, tapi juga ngurangin manis-manis.

Terus, gigi. Ini sih udah rahasia umum. Bakteri di mulut kita itu suka banget sama gula. Begitu ada gula, mereka langsung berpesta pora dan menghasilkan asam yang merusak enamel gigi. Ujung-ujungnya, gigi berlubang. Sakitnya nggak main-main, lho. Nggak mau kan senyum jadi nggak pede gara-gara gigi bolong?

Nggak cuma itu, gula berlebih juga bisa bikin sistem imun kita melemah. Kalau imun lagi ngeloyor, kita jadi gampang sakit, mulai dari flu sampai infeksi yang lebih serius. Padahal, di zaman sekarang ini, punya imun kuat itu PR banget, ya kan?

Gimana Dong? Nggak Usah Ngoyo, yang Penting Bijak!

Melihat semua dampak gula berlebih yang nggak main-main ini, mungkin ada yang langsung mikir, "Berarti nggak boleh makan gula sama sekali dong?!" Eits, jangan buru-buru. Sama kayak hidup, segala sesuatu yang berlebihan itu memang nggak baik. Tapi bukan berarti kita harus jadi anti-gula garis keras. Gula itu tetap dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, kok.

Yang penting adalah kesadaran dan kontrol. Kita harus pintar-pintar baca label nutrisi di kemasan. Sadar kalau gula itu punya banyak nama alias: sukrosa, glukosa, fruktosa, sirup jagung, madu, atau bahkan maltodekstrin. Kurangi minuman manis kemasan, ganti dengan air putih atau infused water. Kalau mau manis, pilih sumber manis alami kayak buah-buahan utuh. Kurangi konsumsi makanan olahan yang biasanya gulanya tinggi banget.

Mulailah dari hal kecil. Mungkin awalnya susah, karena tubuh kita udah terbiasa sama "dosis" gula yang tinggi. Tapi pelan-pelan, coba deh. Nggak usah langsung drastis. Mungkin hari ini kurangin satu sendok gula di kopi, besok coba deh bikin jus tanpa gula, lusa ganti camilan manis pakai buah. Percaya deh, lidah itu bisa dilatih.

Jadi, meskipun manisnya gula bikin candu, jangan sampai kita jadi budaknya. Yuk, mulai sekarang lebih bijak lagi dalam mengonsumsi gula. Ingat, kesehatan itu aset paling berharga. Jangan sampai manisnya sesaat bikin kita menyesal seumur hidup. Biar hidup kita tetap manis, tapi dengan cara yang sehat dan bijak, ya! ***