Tips

Pesona Kuliner Bandung: Dari Aci Sampai Hati!

Selvi - Tuesday, 02 September 2025 | 12:38 PM

Background
Pesona Kuliner Bandung: Dari Aci Sampai Hati!

 

INFOKBB.ID - Bandung itu, kalau kata anak sekarang, vibes-nya emang beda. Bukan cuma urusan fashion yang bikin dompet nangis atau spot foto Instagramable yang berjibun, tapi soal kuliner, Kota Kembang ini punya daya magis yang susah ditolak. Ada banyak banget makanan yang bisa bikin lidah kamu joged, tapi ada satu bahan yang rasanya udah mendarah daging, jadi tulang punggung banyak jajanan legendarisnya: Aci!

Siapa sih yang gak kenal aci? Tepung tapioka yang sederhana ini, di tangan kreatif orang Bandung, bisa disulap jadi mahakarya kuliner yang bikin kangen. Kenyal, gurih, kadang pedas, kadang manis, pokoknya paket komplit deh. Rasanya, kurang afdol kalau ke Bandung tapi gak nyicipin jajanan berbasis aci. Dari yang cuma goceng sampai yang puluhan ribu, sensasinya tetap juara!

Filosofi Aci: Sederhana tapi Bikin Candu

Aci itu sejatinya tepung singkong, alias tapioka. Warnanya putih, teksturnya halus. Tapi begitu ketemu air panas, dia berubah jadi adonan kenyal yang ajaib. Nah, di sinilah kejeniusan kuliner Bandung berperan. Dengan bahan dasar yang murah meriah ini, mereka bisa menciptakan puluhan, bahkan mungkin ratusan, variasi jajanan yang unik dan punya karakter kuat. Dari gang sempit sampai kafe hits, aci selalu punya tempat. Dia bukan cuma makanan, tapi lebih ke gaya hidup, bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Bandung.

Konon katanya, jajanan aci ini lahir dari kreativitas masyarakat di masa sulit. Dengan bahan seadanya, mereka berusaha menciptakan sesuatu yang enak dan mengenyangkan. Dan lihatlah sekarang, dari upaya sederhana itu, lahir sebuah fenomena kuliner yang mendunia. Gak kaleng-kaleng, kan?

20 Legenda Aci Khas Bandung yang Wajib Kamu Coba!

Oke, gak usah banyak basa-basi lagi. Mari kita selami samudra kelezatan aci khas Bandung. Siap-siap ngiler, ya!

  • Cilok (Aci Dicolok): Sang maestro! Bola-bola aci kenyal yang dikukus, disiram bumbu kacang pedas manis, kecap, dan saus. Sensasi mencoloknya pake tusuk sate itu lho, bikin nagih. Mau yang isi tetelan, daging, atau keju, semua ada!

  • Cimol (Aci Digemol): Kembaran cilok tapi digoreng! Kress di luar, kopong kenyal di dalam. Paling mantap disantap panas-panas dengan bumbu bubuk aneka rasa, dari keju, balado, sampai cabe pedas nampol.

  • Cireng (Aci Digoreng): Kalau yang ini, acinya dibentuk pipih, terus digoreng sampai renyah di luar, kenyal di dalam. Cocok banget dicocol sambal rujak pedas manis, atau jadi teman ngopi sore. Gurihnya itu lho, pas banget!

  • Cilor (Aci Telor): Jajanan primadona anak sekolah. Aci yang dipotong dadu atau kecil-kecil, digoreng bareng telur di wajan khusus, terus disiram bumbu bubuk. Rasanya asin gurih dan bikin kenyang.

  • Cilung (Aci Digulung): Mirip gulali, tapi versi aci. Adonan aci encer dituang ke wajan, dibentuk pipih, terus digulung pake tusuk sate. Biasanya pake bumbu bubuk atau saus. Simpel tapi enak!

  • Ciwil (Aci Diuwil): Bola-bola aci kecil yang digoreng garing, kadang ditaburi bumbu kacang atau saus. Ukurannya mungil, pas buat camilan ringan sambil ngobrol.

  • Cireng Isi: Evolusi cireng yang lebih "berisi". Di dalamnya ada berbagai isian, mulai dari ayam suwir pedas, keju mozarella, oncom, sampai sosis. Variannya banyak banget, cocok buat yang suka kejutan.

  • Cipuk (Aci Kerupuk): Ini unik! Kerupuk yang digoreng tapi bukan kerupuk biasa, melainkan adonan aci yang dibentuk kerupuk. Rasanya gurih dan renyah, kadang ada sedikit sensasi kenyalnya.

  • Baso Aci: Primadona baru! Kuah pedas asam segar dengan isian baso aci polos, baso aci isi, tahu, siomay kering, dan pilus cikur. Cocok banget buat menghangatkan badan pas cuaca Bandung lagi dingin-dinginnya.

  • Batagor (Baso Tahu Goreng): Meskipun ada ikan, tapi bagian tahu dan bakso gorengnya seringkali menggunakan campuran aci yang dominan. Keringnya renyah, dalamnya kenyal, disiram bumbu kacang dan perasan jeruk limau. Legendaris!

  • Siomay Bandung: Mirip batagor, siomay khas Bandung juga seringkali menggunakan adonan aci yang dicampur ikan atau ayam. Dikukus, disiram bumbu kacang, kecap, dan saus, plus perasan jeruk limau. Bikin nagih!

  • Cilok Kuah: Kalau cilok biasa dicocol, ini cilok yang berenang di kuah kaldu bening atau pedas. Biasa disajikan panas-panas dengan taburan seledri dan bawang goreng. Enak banget buat hujan-hujanan!

  • Cimol Bojot: Bukan cimol biasa! Cimol ini disajikan dengan minyak panas, bumbu bawang putih, cabe rawit, dan kencur. Sensasi pedas dan gurih rempah kencurnya itu lho, bikin mata melek!

  • Cimin (Aci Mini): Potongan aci kecil-kecil yang digoreng, terus dicampur telur orak-arik. Biasanya disajikan di cup, ditaburi bumbu bubuk pedas manis. Jajanan yang praktis dan bikin ketagihan.

  • Cilok Goang: Versi cilok yang lebih nampol pedasnya. Kuahnya bening tapi kaya rempah, terutama kencur dan cabe rawit. Buat para pecinta pedas, ini surga dunia!

  • Cibay (Aci Ngambay): Aci goreng dengan isian ayam pedas atau keju mozarella yang meleleh saat digigit. 'Ngambay' itu artinya melar atau molor, menggambarkan isiannya yang lumer. Kriuk di luar, lumer di dalam!

  • Aci Bakar: Mirip cilok bakar, tapi biasanya acinya dibentuk pipih atau kotak. Setelah dibakar, disiram saus pedas manis atau bumbu kacang. Aroma bakaran yang khas bikin selera makan.

  • Cihu (Aci Tahu): Tahu pong atau tahu kopong yang diisi adonan aci kenyal, lalu digoreng. Sensasi gurih tahu berpadu dengan kenyalnya aci. Cocok buat camilan atau lauk pendamping.

  • Kerupuk Aci Cikur: Kerupuk gurih dari aci yang kaya rasa kencur. Meskipun sering jadi pelengkap seblak, dia juga enak banget dimakan gitu aja sebagai camilan. Wangi dan kriuknya bikin nagih.

  • Kerupuk Aci Seblak: Nah, ini dia bintang utama seblak! Kerupuk aci yang direbus sampai kenyal, terus dimasak dengan bumbu pedas khas seblak. Teksturnya yang unik dan kemampuannya menyerap bumbu, bikin seblak jadi makin nendang!

Aci Bukan Sekadar Jajanan, Tapi Filosofi Kreativitas Bandung

Dari daftar panjang di atas, kita bisa lihat bahwa aci itu bukan cuma sekadar tepung. Dia adalah kanvas bagi kreativitas tanpa batas orang Bandung. Dari bahan yang sederhana, lahir puluhan inovasi kuliner yang digemari dari berbagai kalangan, dari anak SD sampai kakek nenek.

Fenomena aci ini juga menunjukkan bagaimana kuliner jalanan bisa menjadi bagian integral dari identitas sebuah kota. Murah, merakyat, tapi punya rasa dan karakter yang kuat. Aci itu demokratis, bisa dinikmati siapa saja tanpa pandang bulu, dan selalu berhasil membangkitkan nostalgia masa-masa sekolah atau nongkrong sore.

Jadi, kalau kamu lagi jalan-jalan ke Bandung, jangan cuma fokus ke kafe-kafe aesthetic atau factory outlet-nya doang. Sesekali, cobalah melipir ke gerobak-gerobak pinggir jalan, atau warung-warung kecil yang menyajikan jajanan aci. Rasakan sensasi autentik Bandung yang kadang tersembunyi di balik keramaian kota. Dijamin, kamu bakal pulang dengan perut kenyang, hati senang, dan kenangan rasa yang susah dilupakan. Aci, we love you to the moon and back! ***