Entertainment

Film Horor ‘Sebelum Dijemput Nenek’ Siap Ramaikan Bioskop Awal 2026

Azis - Thursday, 04 December 2025 | 06:18 AM

Background
Film Horor ‘Sebelum Dijemput Nenek’ Siap Ramaikan Bioskop Awal 2026
film horor komedi ‘Sebelum Dijemput Nenek’, (Foto: Rapi Films).

INFOKBB.ID - Sebuah tontonan baru berbalut gelak tawa dan ketegangan segera hadir. Dua studio besar, Rapi Films dan Sky Media, tengah mempersiapkan peluncuran film bertajuk ‘Sebelum Dijemput Nenek’ yang dijadwalkan menghiasi layar lebar Indonesia pada Januari 2026.

Di sisi lain, film ini menawarkan pesan hangat tentang hubungan generasi muda dan orang tua. Lewat balutan cerita yang menegangkan sekaligus penuh humor, penonton diajak kembali pada makna keluarga: tempat pulang, tempat belajar, dan tempat seseorang tumbuh menjadi dirinya yang kini.

Proyek layar lebar ini berada di bawah arahan Fajar Martha Santosa, sutradara yang sebelumnya sukses menangani ‘Pertaruhan Season 2’ dan ‘Zona Merah’. Ia menggandeng aktor muda Angga Yunanda sebagai pemeran utama. Barisan pemain lain yang menghidupkan cerita antara lain Dodit Mulyanto, Oki Rengga, Wavi Zihan, serta Nopek Novian.

Teaser poster dan trailer awal sudah lebih dulu dilepas melalui kanal YouTube Rapi Films. Materi promosi tersebut memperlihatkan gambaran awal suasana film, sekaligus membuka kisah seorang pemuda yang tampak terjebak dalam hiruk-pikuk kesehariannya di kota besar.

Kisah kemudian bergulir ketika sang tokoh utama akhirnya kembali ke kampung halaman setelah bertahun-tahun menjauh. Ia berhadapan dengan kenyataan bahwa neneknya sudah menua, dan pertemuan itu perlahan membuka kembali kenangan yang sempat tenggelam oleh kesibukan.



Setibanya di desa, suasana damai dan senyum ramah sang nenek memunculkan kembali perasaan yang lama ia simpan. Dari perbincangan-perbincangan sederhana namun penuh makna, terkuak perjalanan hidup sang nenek—kisah berlapis perjuangan dan pengabdian yang selama ini tak pernah benar-benar ia mengerti.

Melalui petuah serta cerita masa lalu sang nenek, film ini menegaskan bahwa pengalaman generasi terdahulu bukan hanya sekumpulan memori, tetapi pondasi yang membentuk arah hidup generasi setelahnya. (*)