Yuk, Eksplorasi Pesona Jalan-Jalan Ikonik Bandung!
Selvi - Wednesday, 13 August 2025 | 01:08 PM


INFOKBB.ID - Ah, Bandung. Siapa sih yang nggak kenal dengan kota kembang satu ini? Sejak dulu, Bandung selalu punya magnetnya sendiri. Mulai dari udaranya yang sejuk, pemandangannya yang bikin mata adem, sampai kuliner yang nggak ada habisnya dan selalu bikin lidah bergoyang. Tapi, di antara semua pesona itu, ada satu hal yang paling sering jadi pembicaraan dan ikonik banget: jalan-jalannya.
Bicara soal jalanan di Bandung, rasanya kayak buka kotak Pandora. Banyak banget jalan yang punya cerita, karakternya sendiri, dan tentu saja, bikin kangen. Tapi, kalau ditanya mana jalan paling terkenal di Bandung, yang paling sering nongol di benak banyak orang, dan rasanya punya "aura" paling kuat, jawabannya hampir pasti mengerucut ke satu nama: Jalan Braga.
Mengapa Bandung itu "Bandung"? Bukan Cuma Kota Biasa
Sebelum kita menyelam lebih dalam ke Jalan Braga, mari kita sejenak merenung. Kenapa sih Bandung itu disebut Paris van Java? Kenapa banyak orang yang kalau liburan, pilihan pertama atau kedua pasti jatuh ke Bandung? Bukan cuma soal kuliner atau factory outlet-nya yang bejibun, tapi juga soal vibes-nya. Bandung itu punya ritme sendiri. Ada campuran manis antara nostalgia tempo dulu, hiruk pikuk modern, dan sentuhan kreativitas yang bikin siapa pun betah berlama-lama. Nah, vibes ini, sebagian besar, terpancar dari jalan-jalan utamanya.
Jalanan di Bandung itu lebih dari sekadar jalur transportasi. Mereka adalah urat nadi kota, saksi bisu sejarah, tempat nongkrong legendaris, dan etalase tren terbaru. Setiap jengkalnya seolah punya cerita untuk dibagikan. Dan dari sekian banyak jalanan ikonik itu, Jalan Braga adalah mahkotanya, paku bumi yang menjaga Bandung tetap otentik dan mempesona.
Braga: Aroma Sejarah dan Kehidupan Malam yang Memanggil
Begitu menginjakkan kaki di Jalan Braga, rasanya kayak masuk lorong waktu. Bangunan-bangunan tua bergaya Eropa kolonial berdiri gagah di kanan-kiri, seolah bercerita tentang masa lalu Bandung yang gemerlap. Jalan ini sudah terkenal sejak zaman Belanda, lho, dengan nama "Braga Street" atau "Jalan Pedati". Dulu, ini adalah pusat hiburan dan gaya hidup kaum elite Eropa. Toko-toko mewah, kafe-kafe trendi, bioskop, sampai hotel-hotel bergengsi semua berkumpul di sini. Nggak heran kalau julukan "Paris van Java" itu melekat erat pada Bandung, dan Braga adalah salah satu alasannya.
Sekarang? Braga memang sudah banyak berubah, tapi esensinya tetap terjaga. Bangunan-bangunan lawas itu masih dipertahankan, sebagian direnovasi menjadi kafe-kafe kekinian, restoran dengan konsep unik, bar-bar yang asyik buat hangout, sampai butik-butik yang menjual barang-barang desainer lokal. Jangan kaget kalau di sana-sini kamu bakal nemuin mural-mural keren yang bikin Braga makin Instagramable. Malam hari adalah puncaknya. Lampu-lampu kota yang temaram, suara musik dari kafe-kafe, dan gelak tawa pengunjung menciptakan suasana yang hidup, hangat, dan kadang, sedikit magis.
Braga itu kombinasi yang pas antara sejarah dan modernitas. Kamu bisa nongkrong di kafe yang gedungnya sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu, sambil menyeruput kopi latte kekinian dan mendengarkan live music. Sensasinya beda. Kadang mikir, ini jalanan atau mesin waktu ya? Yang jelas, Braga nggak pernah sepi. Selalu ada alasan untuk kembali ke sana, entah itu buat sekadar jalan-jalan sore, makan malam romantis, atau melepas penat bareng teman-teman sampai larut malam.
Bukan Cuma Braga: Roda Cerita Jalan Lainnya
Meski Braga adalah juaranya, nggak adil kalau kita cuma bahas satu jalan aja. Bandung itu punya banyak jalanan ikonik lain yang nggak kalah penting dan punya karakternya masing-masing. Mereka ini kayak "saudara kembar" Braga yang punya pesonanya sendiri dan bikin Bandung jadi kota yang komplet.
Jalan Asia Afrika: Saksi Bisu Konferensi Akbar
Nggak jauh dari Braga, ada Jalan Asia Afrika. Kalau Braga punya aura hiburan dan gaya hidup, Jalan Asia Afrika ini lebih ke arah sejarah yang sakral. Di sinilah berdiri Gedung Merdeka, saksi bisu Konferensi Asia Afrika tahun 1955 yang mengubah peta diplomasi dunia. Berjalan di trotoarnya, terutama di depan Gedung Merdeka, rasanya seperti menapak tilas jejak para pemimpin bangsa yang pernah berkumpul di sana.
Kini, area ini jadi salah satu titik kumpul favorit wisatawan. Banyak yang datang khusus untuk berfoto di depan Gedung Merdeka, patung Asia Afrika, atau sekadar menikmati suasana alun-alun yang bersih dan nyaman. Jangan kaget kalau nemu cosplayer yang berdandan ala tentara atau tokoh pewayangan di sekitar sini. Ini memang jadi salah satu magnetnya. Jalan Asia Afrika mungkin bukan tempat nongkrong, tapi perannya sebagai landmark sejarah dan titik temu masyarakat itu nggak bisa diremehkan.
Jalan Dago (Ir. H. Djuanda): Ngopi Cantik Sampai Belanja Kekinian
Kalau kamu cari vibes Bandung yang lebih modern, sedikit lebih "naik kelas", dan pusatnya kafe-kafe hits, Jalan Dago atau nama resminya Jalan Ir. H. Djuanda adalah jawabannya. Dari ujung ke ujung, Dago dipenuhi deretan kafe dengan desain interior yang unik, restoran dengan menu-menu inovatif, sampai toko-toko fashion dan factory outlet yang siap bikin dompet menjerit. Ini surganya anak muda yang suka ngopi cantik, nongkrong, atau sekadar cuci mata dan belanja.
Dulu Dago terkenal dengan factory outlet-nya yang bikin Bandung jadi destinasi belanja utama. Sekarang, meskipun factory outlet-nya masih ada, yang lebih menonjol adalah menjamurnya kafe dan co-working space. Dago itu dinamis. Setiap beberapa bulan, ada saja kafe atau restoran baru yang buka, menawarkan konsep yang lebih segar. Jadi, kalau kamu mau tahu tren kuliner atau tempat nongkrong terbaru di Bandung, Dago adalah tempat pertama yang wajib kamu jelajahi.
Jalan Riau (R.E. Martadinata): Surganya Factory Outlet dan Kuliner Juara
Masih di seputaran belanja, Jalan Riau (atau nama resminya Jalan R.E. Martadinata) adalah rival abadi Dago dalam urusan factory outlet. Di sini, kamu bisa menemukan FO legendaris seperti Heritage, Cascade, atau Secret. Jangan heran kalau dompet langsung teriak minta ampun saking banyaknya pilihan baju, sepatu, dan aksesori dengan harga yang menggoda.
Tapi Jalan Riau bukan cuma soal belanja. Jalan ini juga jadi surganya kuliner! Dari jajanan kaki lima yang legendaris, restoran Sunda otentik, sampai kafe-kafe dengan menu internasional, semua ada di sini. Suasana di Jalan Riau itu selalu hidup, apalagi di akhir pekan. Kamu bisa lihat orang lalu lalang sambil menenteng kantong belanjaan, diselingi aroma masakan dari berbagai restoran yang bikin perut langsung keroncongan. Komplet banget deh!
Lebih dari Sekadar Aspal dan Trotoar
Pada akhirnya, jalanan-jalanan di Bandung ini, entah itu Braga, Asia Afrika, Dago, atau Riau, itu lebih dari sekadar aspal dan trotoar. Mereka adalah representasi dari jiwa Kota Bandung itu sendiri. Mereka adalah ruang di mana kenangan diciptakan, cerita dibagikan, dan tren baru dilahirkan.
Setiap jalan punya karakternya, punya ritmenya. Braga dengan nostalgia glamor dan kehidupan malamnya yang syahdu. Asia Afrika dengan napas sejarah yang megah. Dago dengan kemodernan dan kafenya yang selalu hits. Riau dengan tawaran belanja dan kuliner yang menggoda iman. Mereka semua saling melengkapi, membentuk mosaik indah yang kita sebut "Bandung".
Jadi, kalau kamu ke Bandung, jangan cuma foto-foto atau makan aja. Cobalah berjalan kaki, resapi setiap detail bangunan, hirup udaranya, dengarkan riuhnya obrolan, dan biarkan kota ini bercerita kepadamu lewat jalan-jalannya. Kamu akan menemukan bahwa Bandung memang punya magisnya sendiri, dan magis itu, seringkali, berawal dari sebidang jalan yang tak pernah sepi.
Bandung itu kayak pacar yang nggak pernah bikin bosan, selalu ada kejutan dan cerita baru di setiap sudutnya. Dan jalanan-jalanan ikoniknya adalah saksi bisu sekaligus motor penggerak dari semua keunikan itu. Jalan Braga? Tentu saja yang paling terkenal. Tapi keindahannya justru makin terpancar karena ada jalanan-jalanan lain yang tak kalah mempesona di sekitarnya. Yuk, jalan-jalan lagi di Bandung!***
Next News

Surat Cinta KDM untuk Kokom Viral, Aksi Iyep dengan Minyak Wangi Banjir Komentar Warganet
3 days ago

Asmara Gen Z Episode 285: Misteri Kedatangan Ken
4 days ago

Asmara Gen Z Episode 280: Perseteruan 9 Ilmu dan Anak Tirta Kembali Pecah
9 days ago

Asmara Gen Z Episode 278: Kekhawatiran Aqila dan Perburuan Axel
11 days ago

Gen Z Merapat! AsmaraGenZ: Tontonan yang Ngertiin Kamu!
11 days ago

Rinjani Memanggil: Siap Petualangan Tak Terlupakan?
17 days ago

Mpok Alpa Wafat, Irfan Hakim Ungkap Momen Mengharukan
22 days ago

10 Cafe Bandung Paling Instagramable, Bikin Feed Kece!
23 days ago

Jangan Sampai Ketinggalan! Sensasi Bakso Viral Batujajar.
a month ago

Yuk, Keringetan Seru! Trekking Asyik di Bandung.
a month ago