Lembang Punya Tanaman Penghasil Emas?
Azis - Friday, 25 July 2025 | 02:44 PM


INFOKBB.ID - Pernahkah terbesit di benak kita, betapa indahnya hidup ini kalau saja hobi merawat tanaman bisa langsung bikin dompet tebal? Nggak perlu lagi pusing mikirin harga kebutuhan pokok atau cicilan yang menggunung. Cukup siram, pupuk, ngobrol sedikit sama si tanaman, eh tiba-tiba muncul koin emas di antara dedaunannya. Kedengarannya kayak adegan di film fantasi, ya? Tapi jangan salah, di dunia yang serba nggak masuk akal ini, kadang ada saja cerita-cerita yang bikin kita geleng-geleng kepala, sekaligus penasaran setengah mati. Salah satunya adalah desas-desus tentang “tanaman hias penghasil emas” yang konon katanya bisa ditemukan di Lembang. Waduh, seriusan nih?
Lembang, kota di dataran tinggi Bandung yang terkenal dengan udaranya yang sejuk, pemandangan alamnya yang aduhai, dan tentu saja, kuliner serta tempat wisatanya yang hits abis. Dari floating market sampai peternakan sapi, semua ada di sana. Makanya, kalau ada kabar burung soal tanaman hias yang bisa ngeluarin emas di sana, auto bikin geger, dong! Bayangkan, ibu-ibu pecinta aglonema atau bapak-bapak kolektor monstera bisa mendadak kaya raya tanpa perlu ngegali tanah atau ikutan arisan berlian. Sebuah mimpi basah, bro dan sis sekalian, yang mungkin juga pernah terlintas di kepala kita.
Kabar ini, jujur saja, bikin saya langsung mikir keras. Kok bisa ya? Tanaman mana yang sanggup begitu? Apa jangan-jangan ini cuma hoaks gede yang sengaja disebar biar orang pada lari ke Lembang nyari ‘harta karun’ di pot bunga? Atau, ada secuil kebenaran ilmiah yang dibesar-besarkan sampai jadi dongeng sebelum tidur? Mari kita bedah satu per satu, biar nggak cuma ikut-ikutan penasaran doang.
Mitos atau Fakta: Bisakah Tanaman Hias Bikin Kita Kaya Raya dari Emas?
Oke, mari kita tarik napas dalam-dalam dan coba berpikir rasional. Secara ilmiah, konsep tanaman "menghasilkan" emas itu adalah hal yang sangat, sangat, sangat tidak mungkin. Emas itu mineral, bukan hasil fotosintesis atau metabolisme tanaman. Tanaman nggak punya pabrik mini di dalam daunnya buat memproduksi logam mulia macam emas. Kalau iya, para penambang emas di seluruh dunia mungkin sudah pada gulung tikar dan beralih jadi petani hias.
Tapi, ada satu konsep ilmiah yang mungkin jadi biang kerok di balik rumor ini, yaitu “fitomining” atau “fitoremediasi”. Ini adalah teknik di mana tanaman tertentu, yang disebut hyperaccumulator, bisa menyerap dan mengakumulasi logam berat (termasuk emas dalam jumlah sangat kecil) dari tanah tempat mereka tumbuh. Mereka itu kayak spons alam, menyerap apa pun yang ada di tanah, termasuk zat-zat yang nggak terlalu dibutuhkan. Nah, setelah diserap, logam-logam ini tersimpan di bagian-bagian tanaman seperti daun atau batang.
Nah, di sinilah letak kesalahpahaman. Tanaman hyperaccumulator ini TIDAK MEMPRODUKSI emas. Mereka cuma MENYERAP emas yang SUDAH ADA di tanah, dan itupun dalam konsentrasi yang sangat, sangat rendah. Ibaratnya, kalau ada butiran emas seukuran debu di tanah, si tanaman ini bisa nyerap butiran itu. Tapi buat ngumpulin jadi segram emas aja, kita butuh ratusan ton tanaman dari lahan yang memang kaya emas. Itu pun butuh proses kimiawi yang rumit dan mahal buat misahin emasnya dari biomassa tanaman. Bukan cuma dipetik daunnya terus dijual di toko emas, ya! Apalagi tanaman hias yang biasa kita pajang di rumah, mereka nggak didesain buat jadi ‘mesin’ penyerap emas kayak gitu.
Lembang: Ladang Emas atau Ladang Angan-angan?
Kenapa sih gosip ini munculnya di Lembang? Lembang memang dikenal sebagai sentra pertanian, termasuk florikultura alias budidaya tanaman hias. Tanah subur, iklim sejuk, dan tangan-tangan terampil para petani di sana memang bikin tanaman hias Lembang terkenal bagus-bagus. Mungkin dari sinilah imajinasi liar sebagian orang dimulai. Melihat tanaman hias yang kinclong, sehat, dan harganya kadang bisa bikin melongo (apalagi varietas langka), lantas dikait-kaitkan dengan potensi ‘emas’ yang sesungguhnya.
Atau mungkin, ini cuma bumbu cerita yang disengaja biar makin banyak orang melirik Lembang sebagai destinasi wisata dan sentra tanaman hias. Strategi marketing yang brilian, sih, kalau memang tujuannya ke sana. Bikin penasaran, bikin orang datang, terus ujung-ujungnya beli tanaman hias yang harganya sudah kayak emas batangan (walaupun cuma di metafora).
Yang jelas, sampai detik ini, belum ada satu pun berita kredibel atau laporan ilmiah yang membenarkan adanya tanaman hias di Lembang (atau di mana pun di dunia ini) yang bisa menghasilkan emas secara komersial atau bahkan kasat mata. Kalaupun ada, saya yakin itu sudah jadi berita utama dunia dan kita semua sudah auto pensiun dini buat jadi petani emas dadakan. Realitanya, emas masih tetap ditemukan di dalam perut bumi, setelah melewati jutaan tahun proses geologi yang rumit, dan ditambang dengan cara yang jauh dari kata 'memetik daun'.
"Emas" Sesungguhnya dari Tanaman Hias: Keindahan dan Kedamaian
Lantas, apa sih "emas" sesungguhnya dari tanaman hias yang bisa kita dapatkan? Menurut saya pribadi, ada banyak sekali. Pertama, tentu saja keindahan visualnya. Nggak ada yang bisa menandingi indahnya daun aglonema yang merona, cantiknya kelopak bunga anggrek yang anggun, atau sejuknya pandangan ke arah monstera yang daunnya bolong-bolong estetik. Keindahan itu sendiri adalah "emas" yang tak ternilai, mampu menyejukkan mata dan hati.
Kedua, tanaman hias itu sumber ketenangan. Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota yang bikin pusing, merawat tanaman bisa jadi terapi ampuh. Menyiram, membersihkan daun, atau sekadar melihat tunas baru yang muncul itu rasanya adem banget. Stres berkurang, pikiran jadi lebih jernih. Itu "emas" kesehatan mental yang nggak bisa dibeli di toko emas mana pun.
Ketiga, jangan lupakan potensi ekonominya. Memang bukan dari hasil emas literal, tapi dari bisnis jual beli tanaman hias itu sendiri. Ada lho, orang yang sukses berat jadi pengusaha tanaman hias, mengumpulkan koleksi langka, membudidayakan, lalu menjualnya dengan harga fantastis. Ini adalah "emas" nyata yang bisa dipanen dari hobi dan kerja keras. Mereka bisa menghasilkan jutaan bahkan miliaran rupiah, bukan karena tanamannya ngeluarin emas, tapi karena mereka pintar melihat peluang pasar dan merawat tanamannya dengan sepenuh hati.
Jadi, meskipun ide tentang tanaman hias penghasil emas di Lembang itu terdengar sangat menarik dan bikin kita berimajinasi liar, sebaiknya kita kembali ke realita. Nikmati saja keindahan dan manfaat nyata yang ditawarkan oleh tanaman hias. Lembang sendiri sudah jadi "emas" bagi para pecinta alam dan wisatawan dengan segala pesonanya, tanpa perlu embel-embel tanaman yang bisa mengeluarkan harta karun. Mari kita tetap jadi penikmat tanaman yang waras, dan percaya bahwa emas itu adanya di tambang, bukan di pot bunga. Kecuali kalau pot bunganya itu sendiri dari emas, nah itu beda cerita!
Next News

Bansos Cair: Pahami PKH & BPNT, Bantu Keluarga Anda!
2 days ago

Emas Hari Ini 3 Sep 2025: Stabil, Naik, atau Turun Drastis?
3 days ago

Rahasia Pejuang Receh: Selalu Siaga Link Dana Kaget!
5 days ago

Emas Antam Turun: Ini Kesempatan Emas Investor!
5 days ago

Kepo Harga Emas Antam Hari Ini? Ini Jawabannya!
10 days ago

Notifikasi Pagi dan Misteri Harga Emas
13 days ago

Dirut BRI Siap Dalami Motif Pembunuhan-Penculikan Kepala Cabang
15 days ago

Buruan! Link Dana Kaget Pagi Ini Terbatas
16 days ago

Update: Dana Kaget dari Dana, Fenomena Yang Nggak Bakal padam Samapai Agustus 2025?
17 days ago

Intip Harga Emas Hari Ini, 20 Agustus: Ada Apa?
17 days ago