News

26 Tambang di Jawa Barat Disetop Dedi Mulyadi, Bahlil: Saya Belum Dapat Laporan!

Azis - Wednesday, 29 October 2025 | 06:39 AM

Background
26 Tambang di Jawa Barat Disetop Dedi Mulyadi, Bahlil: Saya Belum Dapat Laporan!

INFOKBB.ID - Aksi demonstrasi sempat terjadi di sekitar Pasar Lebakwangi, Kabupaten Bogor, pada akhir September 2025. Massa turun ke jalan menanggapi keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menghentikan sementara aktivitas tambang di kawasan Parung Panjang.

Kebijakan tersebut, yang dikeluarkan lewat surat bernomor 7920/ES.09/PEREK tertanggal 25 September 2025, memicu perdebatan di kalangan pelaku usaha tambang dan masyarakat setempat.

Seperti dikutip infokbb.id dari Antara, menurut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, langkah penghentian sementara itu diambil demi keselamatan warga dan pemulihan kondisi lingkungan serta infrastruktur yang rusak akibat lalu lintas kendaraan tambang.

Ia menegaskan, keputusan ini bukan tanpa alasan data menunjukkan lebih dari 100 orang meninggal dan sekitar 150 mengalami luka-luka akibat kecelakaan yang berkaitan dengan aktivitas tambang di wilayah tersebut.

“Kalau infrastruktur hancur dan warga menjadi korban, mengapa baru sekarang muncul protes? Yang protes tentu saja pihak yang punya kepentingan ekonomi,” tutur Dedi.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Surat Edaran Nomor 144/HUB.01.01.01/PEREK yang mengatur pembatasan aktivitas tambang dan angkutan barang di Kecamatan Parung Panjang, Rumpin, dan Cigudeg.

Hasil peninjauan menunjukkan bahwa tata kelola pertambangan dan rantai pasoknya masih belum memenuhi aturan yang berlaku. Karena itu, operasi tambang dihentikan sementara hingga seluruh ketentuan dipatuhi.



Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapat laporan resmi mengenai penghentian 26 tambang di Jawa Barat tersebut.

“Saya belum baca, belum tahu informasinya,” kata Bahlil saat ditemui di Jakarta pada hari Selasa.

Dedi Mulyadi menambahkan, agar dampak sosial-ekonomi tidak semakin parah, para pengusaha tambang diimbau untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan jalan khusus truk tambang.

“Ekonomi harus tetap berputar, tapi rakyat juga wajib dilindungi, dan infrastruktur mesti diperbaiki,” ujarnya.***